Daftar isi
2 min read

Kesalahan Copywriting Online yang Sering Terjadi

Tayang 07 April 2016
Diperbarui 16 Februari 2024
Copywriting Mistake
Kesalahan Copywriting Online yang Sering Terjadi

Semuanya bisa menjadi penulis hari-hari ini, namun dibutuhkan skill copywriting khusus untuk bisa benar-benar menjalankan peran penulis di dunia digital marketing. Dan, dalam melakukan hal tersebut, berikut ini beberapa kesalahan penulisan dan konsep yang harus dihindari.

  1. Headline yang tidak maksimal

Menentukan headlines atau hal pertama yang akan dibaca oleh prospek Anda bukanlah hal yang mudah. Meskipun hanya terdiri dari beberapa kata, namun headline merupakan penentu apakah prospek akan melakukan klik, share, atau melakukan call to action yang Anda tempatkan di dalam konten. Headline Anda haruslah menangkap mata dan membuat mereka berhenti untuk melakukan klik, tidak terlalu panjang dan cukup deskriptif agar mereka yang melihatnya ada bayangan mengenai isi dari konten tersebut.

  1. Ketiadaan subheading

Subheading merupakan kumpulan kalimat yang terletak langsung setelah headlines, sehingga subheading atau judul pendukung yang datang berikutnya ini pun haruslah tetap mengikuti pola headline yang catchy, tidak terlalu panjang dan cukup menggambarkan isi konten tanpa melihat konten keseluruhannya. Subheading biasanya yang akan muncul sedikit di media sosial ketika sharing dilakukan, sehingga kalimat pembukanya pun harus menarik untuk dibuka dan menghabiskan waktu prospek Anda untuk benar-benar membacanya dan melakukan call to action yang Anda harapkan.

  1. Keberadaan ‘wall of text’

Online copywriting seringkali melupakan aspek teknis yang terkadang muncul di tampilan akhir. Menyusun kata-kata dalam satu rangkaian paragraf yang panjang dapat membuat pembaca merasa tidak nyaman akan apa yang mereka lihat. Pisahkan tulisan menjadi teks-teks dalam paragraf yang rapi dengan menyelipkan gambar sehingga mata mereka tidak akan lelah dan mereka tetap mendapatkan manfaat dari membaca konten Anda.

  1. Menggunakan bahasa yang terlalu kompleks

Copywriting yang baik haruslah membuat mereka yang membacanya memahami dan langsung bisa menangkap apa pesan yang Anda sampaikan. Gunakan istilah-istilah sederhana dan selalu hindari kalimat, frasa atau kata-kata yang tidak jelas dan terlalu banyak mengandung kiasan. Jadilah efektif lewat pemilihan kata-kata Anda.

  1. Tidak menempatkan informasi terpenting di posisi awal

Cara orang-orang melakukan dan menikmati konten di ranah online berbeda dari cara orang-orang membaca koran atau novel. Mereka akan langsung fokus pada jawaban yang mereka cari, dan kemungkinan mereka juga akan menemukan artikel Anda berdasarkan kata kunci yang mereka masukkan di mesin pencari. Karenanya, pastikan inti dari konten Anda sudah langsung terpampang di bagian awal artikel, di dalam paragraf pertama atau kedua, sebelum dibuat lebih detail dalam paragraf berikutnya.

Copywriting yang baik sudah menjadi bagian dari skill di era digital marketing yang jika memungkinkan perlu juga Anda kuasai sebagai pelaku digital marketing dan digital sales.

Kategori : Marketing
WhatsApp WhatsApp Sales