Daftar isi
3 min read

Cara Membuat Brief yang Jelas dan Fokus Bagi Tim Developer

Tayang 15 Januari 2017
Diperbarui 16 Februari 2024
Clear Project Brief
Cara Membuat Brief yang Jelas dan Fokus Bagi Tim Developer

Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Digiday mengenai brief pekerjaan kreatif, 1.200 ekeskutif dalam agensi menyatakan bahwa brief yang mereka terima selalu kurang lengkap dan jarang sekali terfokus. Hal ini pun menimbulkan kebingungan, mengingat semua agensi mengandalkan brief dari klien untuk dapat melakukan pekerjaannya. Jika brief yang diberikan pada faktanya masih jauh dari kata jelas, bagaimana memperbaikinya?

Brief yang baik adalah brief atau instruksi pekerjaan yang dibuat berdasarkan goal dan deskripsi dari suatu proyek dalam pikiran penyusun brief tersebut. Dalam kasus ini, para marketer harus juga sanggup mengikutsertakan teknologi (tim developer, desainer UX dan insinyur data) dalam brief yang dibuat karena tuntutan zaman digital.

Kebanyakan dari tim teknologi dan tim kreatif tidak memiliki kesamaan mental yang diperlukan untuk membuat brief yang jelas dan komprehensif. Untuk menghindari ketidakcocokan yang dapat berdampak pada eksekusi produk ini, berikut tips yang langsung diambil dari pendapat tim teknologi.

Tips Membuat Brief yang Jelas untuk Developer

1. Jangan berpikir tim teknologi dan tim kreatif adalah dua tim yang terlampau berbeda

Kuncinya ada pada kemauan dan kemampuan untuk meyakinkan kedua belah pihak bahwa ide masing-masing tim hanya akan memperkaya dan membuat produk lebih baik lagi.

Tim teknologi dan tim kreatif sama-sama memiliki kesamaan objektif ketika dipersatukan. Mereka sama-sama memegang tanggung jawab pembuatan produk yang tepat waktu dan sesuai dana yang dimiliki. Satu tim gagal, maka tim lainnya juga gagal. Karenanya, mereka harus saling membantu.

2. Fokuslah terhadap user stories 

Apa itu user stories? Sesederhana rumusan berikut: “Sebagai [sebutkan tipe pengguna], saya ingin [apa tujuan dari produk] karena [sebutkan alasannya].” Rumusan ini membantu tim developers untuk tetap fokus pada fitur dan berbagai fungsi yang terpenting bagi target market produk. Tanpa user stories yang jelas, rawan tercipta fitur-fitur yang sebenarnya tidak diperlukan.

Tim kreatif yang juga terdiri dari tim marketing pun seharusnya mempertimbangkan hal ini untuk menargetkan audiens secara lebih fokus sesuai dengan kebutuhan mereka. Hanya dengan menentukan persona dari target market sajalah tim kreatif dan tim teknologi dapat menciptakan sesuatu yang memiliki nilai.

3. Jadikan proses prototyping sebagai salah satu langkah yang tidak boleh terlewatkan

Kini, developers tidak lagi terbatas pada desktop atau mobile. Sekarang, tim teknologi dapat memilih di antara sekian banyak platform dan menyatukan teknologi terkini seperti virtual reality ke dalam produk. Di lain pihak, marketer yang merupakan tim kreatif, harus secara konstan mempelajari platform yang terus berkembang dan melakukan eksperimen dengan berbagai tools, melakukan tes dengan user nyata.

Ketika terjadi kesalahpahaman terhadap kemampuan tim dan keterbatasan secara teknologi, sangat mudah bagi para marketer untuk berasumsi secara sembarangan. Hasilnya, produk menjadi tidak sempurna dengan fitur yang tidak dapat dibangun. Dengan melakukan tahap prototyping, marketer dapat sekaligus melakukan riset maeket tanpa mempertahankan ekspektasi-ekspektasi teknologi atau konsep yang salah.

4. Riset, tes, bangun, ulangi

Untuk merancang produk unggulan, tim teknologi akan bekerja dalam putaran sistem. Setiap fitur baru rercipta, dilakuakn tes kode untuk memastikan fungsinya tidak meleset. Mereka akan melakukan tes, di bagian mana pengguna mungkin mengalami halangan, dan mereka akan terus-menerus melakujan tes penjaminan kualitas. Marketers pun harus mengambil jalur yang kurang lebih sama.

Mulai dengan praktek terbaik untuk berinteraksi dengan audiens tertentu, diikuti dengan riset pada taktik spesifik dan hanya menjalankan taktik yang sudah dites dahulu. Kemudian, saat menuliskan brief, tanyakan hal-hal seperti: Apa kebutuhan yang dipenuhi oleh produk ini? Bagaimana pengguna dapat menemukan produk ini? Apa yang akan membuat mereka terus menggunaksn produk? Saat Anda menuliskannya dengan tepat, brief kreatif akan menjadi aset komunikasi.

Sudahkah Anda menuliskan brief yang tepat dan jelas?

Kategori : Bisnis
WhatsApp WhatsApp Sales